Masafif- Hai Kawan, tak terasa ya sebentar lagi kita sudah memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan dan bulan yang banyak sekali kebaikan jika kita bisa memaksimalkannya. Tentu saja kita perlu mempersiapkan segala sesuatunya, salah satunya amaliyah kita, sebab pada bulan ini segala amal perbuatan kita akan dilipatgandakan pahalanya. Untuk itu disini kita akan membahas tentang apa saja Amal Kebaikan Yang Perlu Ditingkatkan / Diperbanyak Pada Bulan Ramadhan. Langsung saja ini dia.
Amal Kebaikan Yang Perlu Diperbanyak Pada Bulan Ramadhan
1. Mengakhirkan sahur dan Memperbanyak makan sahur
Bukan berarti porsi makannya yang ditambah, tetapi maknanya seorang muslim harus berupaya menjaga makan sahurnya setiap hari menjelang subuh. Disamping sebagai amaliyah sunah, sahur juga membantu mengatur stamina tubuh di siang hari saat sedang berpuasa. Oleh karena itu, makan sahur harus diupayakan adanya meskipun hanya dengan sesuap makanan atau seteguk air.
Rasulullah saw. memerintahkan makan sahur dengan sabdanya:
"Makan sahurlah kamu, karena dalam makan sahur terdapat berkah!"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi saw. bersabda pula:
"Hendaklah kamu makan sahur, karena sahur adalah makanan yang diberkahi."
(HR. Nasa'i)
"Bersahur itu berkah, maka janganlah kamu tinggalkan walau seseorang di antaramu hanya mereguk air. Karena Allah dan para malaikat-Nya akan mengucapkan shalawat pada orang-orang yang bersahur."
(HR. Ahmad)
Karena mengamalkan perintah Rasul, para sahabat biasa makan sahur ketika hendak puasa.
Zaid bin Tsabit menceritakan:
"Kami makan sabur bersama Rasulullah saw. lalu kami berdiri untuk melakukan shalat. Saya (perawi) bertanya, Berapa kira- kira jarak antara keduanya?' Ujar Zaid, Lima puluh ayat."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun waktunya, ialah dari pertengahan malam sampai terbit fajar dan hukumnya sunah untuk mengakhirkannya.
Diriwayatkan dari Amar bin Maimun, katanya:
"Para sahabat Nabi Mubammad saw adalah orang-orang yang paling segera berbukanya, dan paling terlambat bersahurnya."
(HR. Baihaqi)
Di sejumlah tempat ada tradisi membunyikan bunyi-bunyian, seperti: sirine, kentongan atau sekadar teriakan dan lainnya untuk menandai habisnya waktu sahur juga sebagai tanda tiba waktunya berbuka. hal itu dianggap sekadar membantu terlaksananya sunah secara lebih baik, sah-sah saja.
Namun, Rasulullah saw. sudah menjelaskan bahwa akhir dari waktu sahur adalah azan subuh dan waktu berbuka ditandai dengan azan maghrib, bukan oleh bunyi-bunyian itu.
2. Menyegerakan berbuka puasa.
Ini termasuk sunah puasa yang penting dilakukan oleh kaum muslimin. Sehingga, meski dirinya masih merasa kuat hingga waktu shalat Isya datang, namun ia akan memperoleh kebaikan dan pahala jika bersegera berbuka.
Sabda Nabi saw:
"Selalulah manusia itu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka."
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. I'tikaf.
Yaitu menetap di masjid untuk beribadah sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktunya bisa di awal, di tengah atau di akhir Ramadhan. Yang jelas setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak iktikaf selama Ramadhan, baik siang maupun malam hari. Bahkan Nabi saw. biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir. Untuk mengajak umatnya agar beriktikaf, Nabi pernah bersabda,
"Masjid adalah rumah bagi tiap orang bertakwa. Allah menjamin orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan kenyamanan, kasih sayang dan kemudahan meniti shirat menuju surga."
(HR. Thabrani dan al-Bazar)
4. Bersedekah dengan menyisihkan sebagian rezeki.
Sabda Rasulullah:
"Tidaklah sedekah itu mengurangi harta sedikitpun."
(HR Thabrani dan Baihaqi)
5. Istighfar.
Yaitu memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Bila di luar Ramadhan biasa beristighfar dengan redaksi yang telah umum diketahui, maka dalam bulan Ramadhan selain dengan istighfar tersebut, disunahkan pula untuk membaca lafadz istighfar sebagai berikut:
"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii."
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai maaf, maka maafkanlah aku."
6. Tilawah Al-Qur'an.
Bila di luar Ramadhan hanya mampu beberapa ayat dalam sehari, maka di bulan Ramadhan diusahakan mencapai batas minimal satu juz dalam sehari semalam. Dengan demikian, puasa Ramadhan khatam dan tilawah Qur'an juga khatam keseluruhan.
7. Memberi makanan buka puasa walaupun dengan sebiji kurma.
Sebagaimana sabda Nabi saw.,
"Barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka pada orang yang berpuasa, niscaya ia memperoleh pahala sebagaimana yang diperoleh orang yang berpuasa itu dengan tidak mengurangi sedikitpun (pahalanya)"
(HR. Ibnu Khuzaimah dari Salman al-Farisi).
Baca Juga : Manfaat Kurma Bagi Kesehatan
8. Qiyamul lail atau tarawih.
Pada bulan Ramadhan, qiyamul lail dapat menghapus dosa-dosa di masa lalu.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda:
"Barangsiapa berqiyamullail di bulan ramadhan karena imannya kepada Allah dan karena mengharap pahala dan ampunan serta keridhaan-Nya, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu."
9. Dianjurkan untuk memperbanyak doa di bulan Ramadhan,
Karena doa ketika itu tidak tertolak.
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw. bersabda:
"Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, di waktu ia berbuka tersedia doa yang makbul. Dan di saat berbuka, Abdullah mengucapkan dalam doanya, Alahumna inni as aluka birabmatikallati wasi'at kulla yai'an tagfira li." Artinya, "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu-dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu-agar Engkau mengampuniku."
Saat berbuka sangat ditekankan untuk membaca doa berikut:
"Dzahabazh zhoma'u wabtalatil 'uruqu watsabatal ajru insya Allahu Ta'ala."
"Telah lenyap haus dabaga, telah basah urat-urat, dan insya Allab ditetapkan pahalanya."
Atau membaca doa:
"Allahumma laka shumtu wa'alaa rizqika afthartu."
"Ya Allah karena Engkaulah aku berpuasa, dan dengan regeki-Mu aku berbuka."
Mengenai pentingnya berdoa saat berpuasa, diterangkan oleh Nabi saw
"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, Yaitu: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, penminpin yang adil dan orang yang teamaya."
10. Giat beribadah pada sepuluh hari terakhir.
Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Aisyah:
"Bahwa Nabi saw. bila telah masuk sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadban, diramaikannya waktu malam, dibangunkan keluarganya dan dikat erat kain sarungnya. "
Khusus dalam riwayat Muslim ada tambahan:
"Beliau sangat bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari terakhir yang tidak beliau lakukan pada selainnya."
Keterangan serupa juga diriwayatkan Turmudzi dari Ali ra. sebagai berikut:
"Rasulullah saw. biasa membangunkan keluargarya pada puluhan terakhir, dan menaikkan kain sarungnya."
11. Umrah di bulan Ramadhan
Kalau ada di antara kaum muslimin yang mampu umrah di bulan Ramadhan, juga dianjurkan melakukannya karena pahalanya besar.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah
"Sesunggubnya mengerjakan umrah di bulan Ramadban, mengimbangi suatu baji bersamaku."
Bukhari dan muslim juga meriwayatkan:
"Dari satu umrah ke umrah lainnya merupakan pengampunan di antara keduanya."
Nah itu dia amalan yang bisa kita lakukan lebih baik dan lebih diperbanyak di bulan Ramadhan.
semoga bermanfaat.
makasih sharingnya
BalasHapusTerima kasih kembali.
HapusSemoga bermanfaat
Posting Komentar